Sakit Kepala Terus Menerus Apa Obatnya

Sakit Kepala Terus Menerus Apa Obatnya

Mengenali Gejala yang Timbul

Banyak kasus sakit kepala kronis primer yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, sakit kepala kronis non-primer, memiliki beberapa kemungkinan penyebab, antara lain infeksi, peradangan atau gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera dan gangguan tekanan pada otak.

Beberapa jenis sakit kepala terus-menerus yang umum dikeluhkan, antara lain :

Sakit kepala jenis ini ditandai dengan gejala rasa sakit yang menekan pada dua sisi kepala. Intensitasnya mulai dari ringan hingga menengah. Sakit kepala tegang yang terjadi secara kronis dapat terjadi tanpa pemicu aktivitas fisik. Sebagian orang mengalami peningkatan sensitivitas di kepalanya ketika disentuh.

Migrain jenis ini umumnya terjadi pada seseorang yang pernah mengalami migrain sebelumnya. Dapat dikenali dengan gejala berupa sakit kepala pada satu atau dua sisi kepala, sensasi berdenyut, dan kemungkinan menyebabkan rasa sakit menengah sampai sakit luar biasa. Migrain kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik rutin. Kondisi ini juga mungkin diiringi dengan mual, muntah, dan sensitif terhadap suara serta cahaya.

Sakit kepala jenis ini biasa muncul mendadak. Dengan gejala sakit kepala yang menekan atau kepala terasa mengencang. Rasa sakitnya mulai dari ringan hingga menengah, tanpa dipengaruhi oleh aktivitas tertentu. Umumnya terjadi selama tiga hari berturut-turut pada serangan pertama.

Ditandai dengan sakit kepala di salah satu sisi kepala, tiap hari secara terus-menerus dengan intensitas yang naik turun. Bisa diiringi dengan gejala mata berair atau merah pada sisi yang terasa sakit, hidung tersumbat atau berair, menurunnya kelopak mata atau pembesaran pupil mata dan merasa lelah. Sakit kepala ini biasanya akan menjadi lebih parah, dengan munculnya gejala-gejala mirip migrain.

Sakit kepala ini merupakan akibat dari penggunaan obat pereda nyeri berlebihan. Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama ataupun obat ergotamine untuk mengobati migrain yang dihentikan tiba-tiba, kemungkinan akan memicu sakit kepala rebound.

Dapat dipicu oleh tumor otak, kista atau volume cairan otak yang meningkat sehingga tekanan di kepala meningkat. Gejalanya berupa sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba, parah serta diiringi gejala gangguan saraf lain seperti muntah, kejang-kejang dan gangguan penglihatan. Namun sering kali diawali dengan sakit kepala konstan selama beberapa waktu pada saat tekanan di dalam rongga kepala meningkat secara bertahap sebelum akhirnya menimbulkan gejala-gejala di atas.

Sakit kepala terus-menerus kemungkinan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama setelah trauma kepala.

Umumnya dialami pasien di atas usia 60 tahun, yang dipicu oleh tekanan bola mata yang meningkat atau disebut glaukoma, baru sembuh dari infeksi herpes, penyakit pembuluh darah seperti arteritis sel raksasa atau alasan psikologis.

Cara Mencegah Sakit Kepala Terus-Menerus

Sakit kepala sebenarnya bukanlah suatu kondisi, melainkan keluhan. Artinya, kondisi ini merupakan gejala dari suatu penyakit. Jadi, penangan yang terbaik untuk mengatasi setiap keluhan sakit kepala haruslah disesuaikan dengan penyebabnya, begitu pula dengan upaya pencegahan. Meski perlu disesuaikan lagi dengan penyebabnya, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut sebagai cara mencegah munculnya sakit kepala terus-menerus:

Baca juga: Red Flag pada Sakit Kepala, Apa yang Perlu Diketahui?

Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Kepala Terus Menerus?

Untuk mengatasi sakit kepala terus-menerus, minum air cukup, istirahat, kelola stres, hindari makanan pemicu seperti kafein, dan coba kompres dingin atau panas. Jika tidak membaik, minum obat pereda nyeri seperti paracetamol, dan konsultasikan dengan dokter.

Mengonsumsi Alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol dapat menghalangi tidur rapid eye movement (REM), yaitu periode ketika tubuh Anda memulihkan diri.

Mengonsumsi alkohol yang terus-menerus dapat memberikan banyak dampak kesehatan, termasuk kualitas tidur yang buruk.

Mengantuk di siang hari dapat disebabkan oleh kurang tidur. American Academy of Sleep Medicine (AASM) mencatat bahwa orang dewasa membutuhkan tidur antara 7 dan 8 jam setiap malam agar merasa waspada dan cukup istirahat keesokan harinya. Namun menurut AASM, sekitar 20% orang dewasa gagal mendapatkan tidur yang cukup.

Orang yang kurang tidur pada malam hari kemungkinan besar akan mengalami rasa kantuk berlebihan keesokan harinya. Orang yang sering kali tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup mungkin akan merasa lelah terus-menerus.

Penyebab umum kurang tidur termasuk jam kerja yang berlebihan atau tidak konsisten, kewajiban pribadi, dan kondisi medis yang mendasarinya.

Baca juga: Cara Menggemukkan Badan secara Alami dan Aman

Depresi dan stres dapat menyebabkan masalah tidur, termasuk kantuk berlebihan di siang hari, tidur berlebihan, atau tidur tidak nyenyak. Selain itu, masalah tidur juga dapat menyebabkan gejala depresi.

Kelelahan umum dan kelelahan di siang hari basa terjadi pada penderita depresi. Gejala depresi lainnya termasuk perasaan sedih, perasaan putus asa, perasaan cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan kesulitan mengingat detail.

Sindrom Kaki Gelisah

Sindrom kaki gelisah (RLS) adalah kondisi yang mengacu pada dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki saat istirahat. Kondisi ini juga sering kali menimbulkan sensasi tidak nyaman pada kaki.

RLS dapat terjadi saat terjaga dan tidur. Orang yang mengalami RLS saat bangun mungkin akan mengalami kesulitan untuk tidur.

Jika RLS terjadi saat tidur, hal ini dapat menyebabkan kaki seseorang kejang atau tersentak berulang kali sepanjang malam. Meskipun hal ini mungkin tidak cukup untuk membangunkan orang tersebut, hal ini dapat mencegah mereka mencapai tahap tidur nyenyak. Akibatnya, orang tersebut mungkin merasa lesu dan lelah keesokan harinya.

Sakit Kepala Seperti Apa yang Harus Diwaspadai?

Sakit kepala yang perlu diwaspadai adalah yang sangat parah tiba-tiba, disertai muntah, penglihatan kabur, mati rasa, leher kaku, atau pingsan. Jika sakit kepala terus berlangsung lebih dari beberapa hari, segera periksa ke dokter untuk diagnosis lebih lanjut.

Sakit kepala yang dirasakan bisa sangat mengganggu. Apalagi jika yang terjadi adalah sakit kepala terus-menerus.

Sakit kepala terus-menerus atau kronis, juga bisa disebut sebagai sakit kepala berkepanjangan. Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala yang berlangsung minimal 15 hari dalam satu bulan, yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut.

Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala kronis dikelompokkan menjadi dua, yaitu sakit kepala kronis primer, yaitu sakit kepala murni tanpa adanya penyakit dasar lain yang memicu sakit kepala, dan sakit kepala kronis non-primer, yaitu sakit kepala kronis yang disebabkan atau dipicu dari penyakit lain.

Kenapa Sakit Kepala Tak Kunjung Hilang?

Sakit kepala tak kunjung hilang bisa disebabkan oleh stres, dehidrasi, kurang tidur, ketegangan otot, migrain, atau masalah kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi. Jika berlangsung lama, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Apa yang Harus Dilakukan?

Sebagaimana mengatasi sakit kepala sebelah kiri, sakit kepala sebelah kanan dan sakit kepala bagian belakang, untuk mengatasi sakit kepala terus-menerus, perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Hal itu diperlukan untuk menentukan pemicu sakit kepala, apakah karena gangguan saraf atau infeksi. Anda juga akan dimintai penjelasan mengenai riwayat sakit kepala yang dirasakan. Jika penyebabnya belum jelas, dokter dapat melakukan CT-scan atau MRI.

Kemungkinan dokter Anda perlu bekerjasama dengan spesialis, seperti neurolog atau psikiater, untuk menemukan penyebabnya dan menegakkan diagnosis. Pada sebagian kasus, terdapat kemungkinan sakit kepala konstan membutuhkan pengobatan jangka panjang.

Yang juga perlu diperhatikan adalah para penderita sakit kepala terus-menerus juga berisiko mengalami gangguan lain. Misalnya kecemasan, gangguan  tidur, depresi, serta gangguan fisik dan psikologis lainnya.

Jangan remehkan sakit kepala terus-menerus yang Anda alami. Segera konsultasikan dengan dokter jika sakit kepala yang Anda alami tidak segera mereda.

Bersin adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran hidung dari berbagai benda asing seperti debu, serbuk sari, asap, atau kotoran.

Ketika partikel-partikel ini masuk dan mengiritasi hidung, tubuh secara otomatis merespons dengan bersin untuk mengusir iritasi tersebut.

Umumnya, bersin akan berhenti setelah benda asing tersebut dikeluarkan dan tidak lagi mengancam kesehatan.

Namun, ada kalanya bersin terjadi terus-menerus dan sulit untuk berhenti, yang tentunya menyebabkan rasa tidak nyaman.

Yuk simak ulasan berikut ini untuk mengetahui penyebab bersin!

Mengonsumsi makanan tertentu

Makanan yang pedas, panas, dan proses masaknya yang menggunakan rempah dapat menyebabkan kamu mengalami bersin.

Biasanya, bersin akibat pengonsumsian makanan dapat berhenti setelah kamu selesai mengonsumsi makanan tersebut.

Stres dan emosi kuat lainnya bahkan bisa memicu bersin. Ketika Anda mengalami stres, tubuh Anda melepaskan hormon dan zat kimia, termasuk histamin.

Kadar histamin yang tinggi dapat menyebabkan bersin serta gejala alergi lainnya seperti biduran dan mata gatal.

Bersin Terus Menerus adalah Suatu Pertanda Beragam Kondisi Ini

Bersin terus menerus bisa merupakan suatu pertanda atau gejala, tetapi ini berkaitan dengan kondisi kesehatan. Berikut ini beberapa kondisi yang menjadi penyebab bersin terus menerus:

Bersin terus menerus merupakan gejala pilek dan flu. Pilek bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan infeksi, termasuk alergi dan infeksi virus, seperti rhinovirus, parainfluenza, hingga coronavirus.

Biasanya, selain bersin terus menerus, pilek juga akan ditandai dengan meler, hidung tersumbat, bahkan deman dan tidak enak badan. Berbeda dengan pilek, flu adalah penyakit akibat infeksi virus influenza. Flu biasanya akan ditandai dengan bersin yang diikuti dengan demam, sakit kepala, dan tidak enak badan.

Kondisi lain yang bisa menyebabkan kamu bersin terus menerus adalah rhinitis alergi, yaitu terjadinya radang pada hidung akibat reaksi alergi. Biasanya bersin-bersin akibat reaksi alergi punya kekhasan tersendiri, yaitu muncul saat terpapar zat pemicu alergi atau alergen dan mereda saat zat pemicunya dijauhkan.

Selain itu, biasanya akan muncul gejala alergi lain, yaitu rasa gatal di hidung dan area yang terpapar alergen, sehingga timbul keinginan untuk menggaruk atau menyentuh hidung.

Ada beragam jenis alergen yang bisa berbeda-beda pada tiap orang. Namun, beberapa hal yang sering kali memicu alergi adalah debu, suhu dingin, asap, bulu hewan, hingga kotoran serangga.

Selain akibat alergi, bersin terus menerus juga bisa terjadi karena faktor lain, misalnya bau menyengat, mengonsumsi makanan pedas, gejala putus obat opioid, hingga perubahan hormon pada wanita hamil.

Nah, setelah mengetahui mitos dan fakta seputar bersin, jangan langsung serta merta mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat, ya. Kalau kamu mengalami bersin terus menerus apalagi disertai dengan gejala lain periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.